Monday, November 21, 2011

Antara si miskin dan si kaya

Posted by Kiri_Chan at 11:11 PM 2 comments
Tugas Minggu ke 10 ( Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat )

Di jaman yang serba modern saat ini, aturan-aturan sosial menjadi aturan dimasa lampau masih tetap ada. Contohnya tentang pelapisan sosial. Terkadang hal seperti ini membuat sebagian orang merasa menderita.
Apalagi di negara kita ini, Indonesia, dimana pelapisan sosial masih sangat lah banyak terlihat.


Sebagai contoh kecil, masyarakat yang hidup di kalangan menengah kebawah akan lah sangat sulit untuk mendapatkan fasilitas umum yang seharusnya mereka juga memiliki hak untuk mendapatkannya. Banyak anak-anak dari masyarakat menegah kebawah yang putus sekolah karena keadaan ekonomi mereka.
Banyak juga masyarakat menengah kebawah yang kesulitan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan hanya karena mereka miskin dan tidak memiliki biaya untuk berobat.

Masyarakat menengah kebawah banyak yang ditolak oleh sebagian rumah sakit saat mereka sangat membutuhkan pengobatan yang layat atau saat darurat, hal ini tidak lain karena pihak rumah sakit memikirkan dari biaya yang bakal tidak mampu mereka tanggung. Begitu pula dengan anak-anak dari kalangan menengah kebawah yang menginginkan pendidikan yang menjadi hak mereka, tapi tidak dapat mereka raih, hal ini di karenakan juga dengan biaya. Pihak sekolah akan memikirkan hal ini.

Hal tersebut sangat bertentangan sekali dengan masyarakat dari menengah keatas. Mereka dapat sangat mudah untuk mendapatkan apapun. Sekolah yang layak bagi anak-anak mereka tanpa adanya penolakan dari pihak sekolah, serta pengobatan yang sangat memadai.
Lagi-lagi semuanya karena masalah pelapisan sosial yang ada.

Terkadang ada hal-hal sepele dimana anak-anak dari kalangan atas akan bergaul dengan anak-anak yang sederajat. Mereka suka memandang rendah anak-anak dari kalangan bawah. Akan terlihat jelas kalau si miskin tidak akan pernah bisa menjadi bagian dari sikaya.
Hal ini membuat saya bingung, apakan penting perbedaan yang sangan jomplang itu ada? Tidak selamanya masyarakat menengah kebawah itu jelek, malah terkadang sebagian dari mereka memiliki lebih banyak kebaagiaan di dalam hidup mereka.

Seharusnya hal seperti ini dihapuskan, sedikit demi sedikit. Karena pelapisan sosial kadang melupakan prinsip dasar seorang manusia, dimana manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa yang lainnya, dan sampai kapanpun manusia akan bergantung antara satu dengan yang lainnya.
Dan sebaiknya lebih disosialisasikan kepada masyarakat luas untuk dapat saling menghormati, menghilangkan sedikit perbedaan itu.




Kecanggihan teknologi yang meningkatkan kemiskinan

Posted by Kiri_Chan at 11:10 PM 0 comments
Tugas Minggu ke 9 ( Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi dan Kemiskinan )

Jaman semakin hari semakin maju dengan berkembang pesatnya teknologi. Hal ini tidak luput dari peran Ilmu Pengetahuan yang menjadikan teknologi semakin melaju pesat. Begitu banyak teknologi yang tercipta untuk meringankan pekerjaan manusia, atau membuat suatu hanjadi lebih efisien.

Seperti halnya di Jepang, masyarakat tidak perlu lagi berepot-repot untuk berbelanja barang-barang ke super market, atau hanya sekedar membeli rokok dan minuman ringan. Masyarakat Jepang hanya perlu mendatangi Vending Machine atau mesin penjual otomatis.

Di Jepang, vending machine sudah merajalela, yang awalnya hanya menjual rokok dan minuman ringan, hingga sekarang vending machine yang menjual beras ataupun peralatan dan makanan lainnya ada.
Hal ini membuktikan bahwa Perkembangan Teknologi di Jepang sudahlah sangat maju.

Namun tanpa disadari, dengan adanya vending machine dapat menggeser para penjual di pasar tradisionall.
Kemudahan yang ditawarkan vending machine membuat masyarakat lebih memilih datang membeli barang-barang ataupun makanan di vending machine, karena vending machine di letakkan di tampat-tempat yang strategis. Masyarakat jadi berkurang minatnya untuk berbelanja di pasar tradisional.

Hal tersebut dapat membuat para penjual di pasar tradisional dapat gulung tikar. Omset penjual mereka akan terus berkurang dari hari kehari, sehingga mereka akan kekurangan modal untuk terus melakukan penjualan pada hari berikutnya. Dengan banyaknya penjual yang gulung tikar, para petani di desapun akan bingung untuk memasarkan hasil panennya.

Akan banyak masyarakat yang dirugikan, dan pengangguranpun akan bertambah. Orang-orang yang menganggur akan menambah panjang daftar masyarakat miskin.

Seharusnya perkembangan teknologi dapat diimbangi juga dengan keadaan masyarakat sekitar, sehingga semua dapat berjalan berdampingan, tanpa harus ada yang merasa dirugikan.

SATU TITIK HITAM AKAN MENGALAHKAN KERTAS PUTIH

Posted by Kiri_Chan at 10:42 PM 0 comments
Tugas Minggu ke 6 ( Prasangka dan Diskriminasi )

Pada dasarnya setiap orang akan melakukan sebuah kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Tidak ada manusia yang sempurna dimuka bumi ini.
Namun bagi sebagian orang mencari kesalahan orang lebih mudah dari pada memaafkannya.


Seperti yang terjadi kepada seorang koruptor. Karena mengetahui kesalahannya yang sering kali menggelapkan uang negara ataupn perusahaan, orang-orang akan terus berprasangka negatif kepadanya, walaupun koruptor itu sendiri sudah tobat dari perbuatannya. Hal tersebutpun pun akan menimpa keluarganya.
Karena kesalahan yang ia perbuat, keluarganya pun ikut terkena imbas, dan akan terus dikaitkan dengan kesalahannya.

Keluarga dari seorang koruptor akan terkucilkan dari masyarakat sekitar Mereka akan terus digunjing atas kesalahan anggota keluarganya itu. Hal ini menimbulkan diskriminasi bagi para anggota keluarga serta koruptor itu sendiri. Tanpa masyarakat sadari, bahwa yang melakukan kesalahan  hanyalah satu orang, sedangkan yang lainnya mungkin tidak mengetahui apapun tentang kesalahan itu.


Masyarakat tidak dapat melihat sisi baik dari dalam diri si koruptor dan keluarganya itu. Atau melihat dari sudut pandang yang objektif. Karena masyarakat hanya mampu menyalahkan tanpa mampu memaafkan.


Seperti judul diatas, satu titik hitam sekecil apapun di atas kertas putih, akan mengalahkan warna kertas putih itu sendiri. Bila kita melakukan kesalahan, orang-orang akan terus menganggap kita salah, walaupun sebenernya kita juga banyak melakukan kebaikan.


Seharusnya masyarakat dapat lebih membedakan siapa yang bersalah, dan siapa yang tidak. Serta dapat memaafkan orang itu, dengan mempertimbangkan juga perbuatan lainnya yang orang itu perbuat. Sehingga selalu berprasangka buruk akan berkurang, dan tidak terjadinya diskriminasi pada anggota keluarga orang yang korupsi.







Monday, November 14, 2011

Tren Fashion yang Tidak Sesuai

Posted by Kiri_Chan at 3:48 AM 0 comments
TUGAS MINGGU KE 8 (AGAMA DAN MASYARAKAT)



Semakin berkembangnya jaman, setiap dinegara dituntut untuk ikut terus berkembang mengikuti arus global. Tidak terkecuali dengan tren fashion di Indonesia yang terus berkembang mengikuti dunia luar. Namun terkadang dunia fashion luar malah tidak sesuai dengan kebudayaan di Negara kita dan agama Islam yang merupakan agama mayoritas dipeluk oleh masyarakat Islam.

Banyak masyarakat Indonesia yang tertarik dengan fashion luar, tetapi tidak mengimbanginya dengan pribadi diri mereka. Sebagaimana telah diketahui secara umum, kalau di agama Islam, tidak boleh menggunakan pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh sesorang apalagi bagi wanita yang berjilbab.
Hal yang sesederhana tersebut banyak di lupakan oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi kaum remaja.

Banyak remaja yang tergiur untuk mengikuti fashion yang sedang tren saat ini, contohnya penggunaan legging, celana jeans skinny, ataupun kaus ketat.
Menurut dari pandangan yang saya lihat disekitar saya, para wanita yang berjilbab pun menggunakan  pakaian-pakaian seperti yang saya ebutkan diatas. Mereka tidak menyadari bahwa hal tersebut melanggar aturan agama. Walaupun seluruh tubuh tertutup, tetapi lekukan tubuh mereka terlihata dengan jelas. Hal ini meninmbulkan nafsu bagi kaum lelaki. Namun mereka tetap cuek saja, karena mereka mau dibilang keren.

Sayapun mengakui kalau saya masih menggunakan pakaian dari tren fashion saat ini. Namun saya menyadari kelemahan saya tersebut kalau saya masih tergiur, oleh karena itu saya belum menggunakan jilbab. Karena pada saat menggunakan jilbab, saya harus benar-benar mengikuti aturan agama yang ada. Menyesuaikan pakaian saya dengan jilbab yang dipakai.

Karena itu, orang tuapun diharapkan dapat memberikan pengarahan bagi anak-anaknya untuk tetap menyesuaikan diri mereka dengan pakaian mereka, apa yang sesuai dan tidak. Hal ini dilakukab agar dapat tetap menjaga kehormatan diri mereka dan kehormatan agama juga tentunya.

Kemiskinan di Kota yang Gemerlap

Posted by Kiri_Chan at 3:46 AM 0 comments
TUGAS MINGGU KE 7 ( MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN)





Jakarta merupakan kota metropolitan yang sangat gemerlap. Setiap orang akan menganggap kalau tinggal di Jakarta dapat menjanjikannya menjadi sukses. Pada kenyataannya, kesuksesan tidaklah harus tinggal di sebuah kota metropolitan seperti Jakarta, namun kesuksesan diraih dengan kerja keras dari setiap individu.

Banyak masyarakat pedesaan tergiur dengan kesuksesan dan kegemerlapan kota Jakarta yang mereka lihat melalui TV. Mereka berlomba-lomba untuk datang ke Jakarta dengan tujuan mencari kerja. Terkadang mereka malah tidak mempunyai tujuan pekerjaan yang akan mereka cari. Mereka akan beranggapan, datang dulu ke Jakarta, masalah kerja mah apa saja jadi, yang penting di Jakarta.

Tanpa mereka sadari, kedatangan mereka malah membuat pertumbuhan kota Jakarta terus meningkat. Kemiskinan pun ikut meningkat. Hal ini disebabkan dari masyarakat desa yang tidak mempunyai tujuan pekerjaan dan skill terus berdatangan, sementara lapangan pekerjaan terbatas. Walaupun banyak lowongan pekerjaan yang tersedia, para pencari lowongan akan memberikan batasan bagi pelamar. Diharuskannya memiliki kemampuan dan latar pendidikan tertentu.
Dengan tidak dipikirkannya hal tersebut, masyarakat pedesaan yang terus berdatangan malah akan terus menjadi pengangguran. Pengangguran yang putus asa, akan bekerja sekadarnya saja untuk mencari sesuap nasi. Bila hal tersebut dibiarkan saja, kejahatanpun akan terjadi.

Disinilah peran pemerintah daerah diperlukan. Mereka diharapkan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil di daerah, dengan tujuan dapat mendorong pengusaha kecil daerah tetap berjalan dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat daerahnya sendiri.
Dengan begitu, masyarakat daerah akan tetap tinggal di daerahnya sendiri dibandingkan harus pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.

Tuesday, November 8, 2011

FF " Is This a Dream? " Part 1

Posted by Kiri_Chan at 10:00 PM 2 comments
Main Cast :
- Kim Jaejoong
- Choi Eun ri = is me

Other Cast
- Kim Junsu
- Yoochun

 Genre : Fiktif
             DLL (Sesuai pikiran kalian deh :P)



Hari ini, hari terakhir ku untuk berada dalam rumah ini. Mulai besok, aku akan memulai hidup baru. Ya, sedikit melupakan hari lalu, melupakan sedikit masalah dalam kehidupan lamaku. Dan aku berharap mulai besok akan berjalan sedamai mungkin.

“ Eun ri ah, cepat, nanti kau ketinggalan pesawat!”

“ Ne, eomma. Ini aku mau turun.”

Ya, hari ini aku akan pulang ke korea, setelah sekian lama aku dan keluargaku menetap di amerika. Aku memilih kulah di korea, Negaraku, itung-itung belajar mandiri dan untuk melupakan beberapa masalah.

“ Morning aunty, kalian ikut mengantarku juga?” Tanyaku kepada aunty ku.
Kulihat mereka (aunty, auncleku dan sepupuku) datang kerumahku pagi ini.

“ Morning honey, kami datang untuk mengantakanku. Keponakan kesayanganku kan akan pergi, jadi kami merasa kehilangan.”

“ Ah, aunty bisa aja deh. Kaya jauh aja aku pergi. Kan cuma balik ke korea aunty.”

“ Ah, ne, kau akan tinggal sendiri di apartemen?”

“ Ne, appa sudah menyewakan nya untukku. Pasti akan sangat menyenangkan.”

“ Gwenchana yo? Kau kan akan tinggal sendiri.”

“ Ne, gwenchana. Aku pasti akan senang aunt.”

“ Ayo, semuanya berangkat, eun ri ah, kau cepat ke mobil.” Eomma ku memperingati kami untuk segera pergi. Padahal waktu keberangkatanku masih lama. Tapi, eomma bilang ini antisipasi agar tidak ketinggalan pesawat.
--- Bandara ---

“ Eomma, kau lihat? Kita kecepetan, masih ada 1,5 jam lagi. Aish, tau begini aku tiduran dulu.”

“ Ya! Kau ini, ini namanya antisipasi. Kita kan bisa sarapan dulu.”
Aku menyerah kalau eomma ku sudah marah-marah seperti ini. Pusing kepalaku kalau diteruskan.

Kami segera menuju sebuah restoran capat saji untuk sarapan. Yah, itung-itung untuk mengganjal perutku nanti.

****
“ Eun ri noona, aku ikut ya.” Sepupuku jenny terus merengek untuk ikut denganku. Ya, aku memang dekat dengan sepupu-sepupuku ini, walau mereka masih kecil-kecil.

“ Noona, me too.” Steven pun ikut-ikutan.

“ Nanti kalian menyusulku saja ya kalau liburan.”

Aku sedikit tidak tenang meninggalkan sepupu-sepupuku ini.

****

Ah, senangnya kalu perut sudah terisi, masih ada 50 menit lagi dari waktu keberangkatanku.
Aku bermain-main dengan sepupu2ku. Walau agak aneh untuk seorang gadis seukuranku masih lari-larian dengan anak kecil.

“ Noona, aku mau kesana. Ayo noona.” Steven terus berlari memintaku untuk terus mengejarnya.

“ Ya! Steven, wait.”

BRUUUKK!

Akh, pantatku sakit. Sepertinya aku menabrak orang. Eothokke?

“ Sorry, I’m so sorry.”

Aku segera manggil steven untuk ikutan meminta map.

“ Steven, where your apologize?”

“ I’m sorry.” Ucap steven

“ Ah, it’s ok. Never mind.”
Kulihat laki-laki itu pergi meninggalkan kami.
Sangat mencurigakan, seorang pria menggunakan kaca mata hitam dan masker, beserta topi.
Ah, bukan Cuma dia saja, tapi 2 orang dibelakangnya pun melakukan hal yang sama.
Memangnya enggak panas ya?

“ Noona, aku mau pipis.” Kali ini jenny yang merengek. Aish, sepupuku kadang merepotkan.
Aku melirik kea rah aunty ku, dia malah asik mengobrol dengan orang tuaku dan suaminya.

“ Ne, kajja, palli/”
Terpaksa aku mengantarkan nya.

Setelah aku kami kebali, steven mulai merengek lagi.

“ Noona, aku mau roti yang disana, Please…”

“ Ne, ayo kita beli.” Terpaksa aku akan menuruti kemauan mereka.

Tapi, dimana dompetku ya? Sepertinya terjatuh saat aku jatuh tadi.
“ Steven, jenny, do u see my wallet?”

“ No, noona.”

“ Bantu aku mencarinya, agar bisa membelikanmu roti.”

“ Ne…” jawab steven dan jenny barengan.

*****
“ Hyung, kenapa kau ketawa-ketawa sendir?”

“ Ah, kau lihat perempuan yang disana? Dia sangat kekanak-kanakan. Sangat enarik untuk melihat tingkahnya.” Jawabku saat dongsaeng disebelahku menanyakan sebab aku tertawa.

“ Ah, yang itu? Yang tadi menabrakmu hyung?sepertinya dia mencari sesuatu.”  Dongsaengku yang satu lagi ikutan bertanya.

“ Ne. sepertinya dia mencari ini.” Aku memperlihatkan sebuah dompet kepada mereka. Aku melihat-lihat isi dompet itu.

“ Ya! Hyung, kenapa kau ambil dompetnya? Dia mencarinya tuh?”

“ Tadi terjatuh, aku mengambilnya. Jadi, bukan salahku dong kalau dompet ini ada ditanganku.”

Banyak terdapat foto didalamnya. Dan aku tertarik dengan salah satu foto, sangat unik.

“ Hmmm… Sorry, that is mine. Can you give that wallet back to me?”
Tiba-tiba perempuan itu mendatangiku.
“ That is my noona’s wallet.”
Anak kecil disebelahnya ikut-ikutan buka suara.

“ This is u’r mine? This…” aku segera mengembalikannya.

“ Ah, gomawo, jeongmal gomawo yo.” Sepertinya dia oang korea sepertiku.

“ I meant, Thank you very much.” Ia meralat perkataannya. Dia mengira aku bukan orang korea. Sangat lucu memandang muka paniknya.

“ Yeah, welcome.” Dengan se cool mungkin aku menjawabya.

Wanita yang menarik dan natural.

*****

To Be Continue...

Note : Maap ya klo bahasa inggris author ancur lebur... Hehehe...
Author ga mahir bahasa inggris...








 

~ Kiri's Life ~ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea