- Kim Jaejoong
- Choi Eun ri = is me
Other Cast
- Kim Junsu
- Yoochun
Genre : Fiktif
DLL (Sesuai pikiran kalian deh :P)
Hari ini, hari terakhir ku untuk berada dalam rumah
ini. Mulai besok, aku akan memulai hidup baru. Ya, sedikit melupakan hari lalu,
melupakan sedikit masalah dalam kehidupan lamaku. Dan aku berharap mulai besok
akan berjalan sedamai mungkin.
“ Eun ri ah, cepat, nanti kau ketinggalan pesawat!”
“ Ne, eomma. Ini aku mau turun.”
Ya, hari ini aku akan pulang ke korea, setelah
sekian lama aku dan keluargaku menetap di amerika. Aku memilih kulah di korea,
Negaraku, itung-itung belajar mandiri dan untuk melupakan beberapa masalah.
“ Morning aunty, kalian ikut mengantarku juga?”
Tanyaku kepada aunty ku.
Kulihat mereka (aunty, auncleku dan sepupuku) datang
kerumahku pagi ini.
“ Morning honey, kami datang untuk mengantakanku.
Keponakan kesayanganku kan akan pergi, jadi kami merasa kehilangan.”
“ Ah, aunty bisa aja deh. Kaya jauh aja aku pergi.
Kan cuma balik ke korea aunty.”
“ Ah, ne, kau akan tinggal sendiri di apartemen?”
“ Ne, appa sudah menyewakan nya untukku. Pasti akan
sangat menyenangkan.”
“ Gwenchana yo? Kau kan akan tinggal sendiri.”
“ Ne, gwenchana. Aku pasti akan senang aunt.”
“ Ayo, semuanya berangkat, eun ri ah, kau cepat ke
mobil.” Eomma ku memperingati kami untuk segera pergi. Padahal waktu
keberangkatanku masih lama. Tapi, eomma bilang ini antisipasi agar tidak
ketinggalan pesawat.
--- Bandara ---
“ Eomma, kau lihat? Kita kecepetan, masih ada 1,5
jam lagi. Aish, tau begini aku tiduran dulu.”
“ Ya! Kau ini, ini namanya antisipasi. Kita kan bisa
sarapan dulu.”
Aku menyerah kalau eomma ku sudah marah-marah
seperti ini. Pusing kepalaku kalau diteruskan.
Kami segera menuju sebuah restoran capat saji untuk
sarapan. Yah, itung-itung untuk mengganjal perutku nanti.
****
“ Eun ri noona, aku ikut ya.” Sepupuku jenny terus
merengek untuk ikut denganku. Ya, aku memang dekat dengan sepupu-sepupuku ini,
walau mereka masih kecil-kecil.
“ Noona, me too.” Steven pun ikut-ikutan.
“ Nanti kalian menyusulku saja ya kalau liburan.”
Aku sedikit tidak tenang meninggalkan
sepupu-sepupuku ini.
****
Ah, senangnya kalu perut sudah terisi, masih ada 50
menit lagi dari waktu keberangkatanku.
Aku bermain-main dengan sepupu2ku. Walau agak aneh
untuk seorang gadis seukuranku masih lari-larian dengan anak kecil.
“ Noona, aku mau kesana. Ayo noona.” Steven terus
berlari memintaku untuk terus mengejarnya.
“ Ya! Steven, wait.”
BRUUUKK!
Akh, pantatku sakit. Sepertinya aku menabrak orang.
Eothokke?
“ Sorry, I’m so sorry.”
Aku segera manggil steven untuk ikutan meminta map.
“ Steven, where your apologize?”
“ I’m sorry.” Ucap steven
“ Ah, it’s ok. Never mind.”
Kulihat laki-laki itu pergi meninggalkan kami.
Sangat mencurigakan, seorang pria menggunakan kaca
mata hitam dan masker, beserta topi.
Ah, bukan Cuma dia saja, tapi 2 orang dibelakangnya
pun melakukan hal yang sama.
Memangnya enggak panas ya?
“ Noona, aku mau pipis.” Kali ini jenny yang
merengek. Aish, sepupuku kadang merepotkan.
Aku melirik kea rah aunty ku, dia malah asik
mengobrol dengan orang tuaku dan suaminya.
“ Ne, kajja, palli/”
Terpaksa aku mengantarkan nya.
Setelah aku kami kebali, steven mulai merengek lagi.
“ Noona, aku mau roti yang disana, Please…”
“ Ne, ayo kita beli.” Terpaksa aku akan menuruti
kemauan mereka.
Tapi, dimana dompetku ya? Sepertinya terjatuh saat
aku jatuh tadi.
“ Steven, jenny, do u see my wallet?”
“ No, noona.”
“ Bantu aku mencarinya, agar bisa membelikanmu
roti.”
“ Ne…” jawab steven dan jenny barengan.
*****
“ Hyung, kenapa kau ketawa-ketawa sendir?”
“ Ah, kau lihat perempuan yang disana? Dia sangat
kekanak-kanakan. Sangat enarik untuk melihat tingkahnya.” Jawabku saat
dongsaeng disebelahku menanyakan sebab aku tertawa.
“ Ah, yang itu? Yang tadi menabrakmu
hyung?sepertinya dia mencari sesuatu.”
Dongsaengku yang satu lagi ikutan bertanya.
“ Ne. sepertinya dia mencari ini.” Aku
memperlihatkan sebuah dompet kepada mereka. Aku melihat-lihat isi dompet itu.
“ Ya! Hyung, kenapa kau ambil dompetnya? Dia
mencarinya tuh?”
“ Tadi terjatuh, aku mengambilnya. Jadi, bukan
salahku dong kalau dompet ini ada ditanganku.”
Banyak terdapat foto didalamnya. Dan aku tertarik
dengan salah satu foto, sangat unik.
“ Hmmm… Sorry, that is mine. Can you give that
wallet back to me?”
Tiba-tiba perempuan itu mendatangiku.
“ That is my noona’s wallet.”
Anak kecil disebelahnya ikut-ikutan buka suara.
“ This is u’r mine? This…” aku segera
mengembalikannya.
“ Ah, gomawo, jeongmal gomawo yo.” Sepertinya dia
oang korea sepertiku.
“ I meant, Thank you very much.” Ia meralat
perkataannya. Dia mengira aku bukan orang korea. Sangat lucu memandang muka paniknya.
“ Yeah, welcome.” Dengan se cool mungkin aku
menjawabya.
Wanita yang menarik dan natural.
*****
To Be Continue...
Note : Maap ya klo bahasa inggris author ancur lebur... Hehehe...
Author ga mahir bahasa inggris...
anak elf juga yah ..
ReplyDeletewahh ..
salam kenal yah ..
Iy anak ELF...
ReplyDeleteHehehehe...
Salam kenal juga...
maaf ya chingu klo FF na jelek.
maklum, masih newbie... XD