Friday, September 16, 2011

FF " look at me, i'm here! " Part 3

Posted by Kiri_Chan at 7:44 AM 0 comments

Appa, oppa, aku benar-benar sayang kalian. Aku ingin seperti anak lain yang bisa bercanda dengan keluarga mereka. Aku sangat berharap kalian bisa memperhatikan aku selayaknya keluarga kalian, bukan seperti orang yang menumpang pada kalian.




=== Sekolah ===

--- Kyuhyun POV ---

               Sudah dua bulan sejak kejadian ditoko buku itu, aku jarang sekali melhat eun ri di sekolah. Lebih tepatnya eun ri menghindariku. Apa aku berbuat salah ya? Sepertinya tidak.
Siwon juga Nampak tidak perduli dengan eun ri, atau tdak mau perduli. Ada apa sebenarnya sama mereka? Aneh.

“ Ya! CHOI KYUHYUN! Mau sampai kapan kau bengong?” siwon berteriak ditelingaku. Dia mencoba membangunkanku dari lamunanku.

“ Hehehe… Mian, aku lagi asik berfikir aja. Mau berangkat sekarang?”

               Aku dan siwon akan kerumahnya. Kami akan mengerjakan tugas kelompok yang benar-benar merepotkan. Fiuh, coba aku dapat melihat eun ri, paasti rasa bosan ku bisa sedikit hilang. Ya, aku menyukainya. Entahlah sejak kapan. Saat bertabrakan dengannya? Melihat dia dikoridor sekolah? Saat bertemu dikantin sekolah? Saat megobrol di took buku waktu itu? Aku tidak tahu sejak kapan pastinya, tapi perasaanku benar-benar tertuju padanya.

Aku akan menceritakan ini kepada siwon, semoga dia punya solusi untuk mengatasinya.

=== Rumah keluarga choi ===

“ Wah, besar juga rumah mu. Tidak capek kau membersihkan rumah ini hanya berdua dengan ayahmu?”
Akhirnya kami sampai juga di rumah nya siwon.

“ Hahaha… Kau bercanda ya?? Bisa masuk RS aku membersihkannya berdua dengan appa saja setap hari. Kami menyewa seorang pelayan. Dia yang melakukannya. Lagian, rumahmu juga besar, jangan lah merendah begitu.”
“Hahaha… itu rumah appa dan eomma ku, bukan rumahku. Sudahlah, kita masuk yuk, haus nih. Hehe… “

“ Ne, kajja. Kau sepertina kena dehidrasi.”

“ Hahahahaha…”

Kami tertawa bersamaan, benar-benar aneh.

               Ah, benar-benar panas, butuh yang dingin-dingin nih. Mana si siwon? Katanya mau ambilin minuman untukku, kenapa ganti baju aja lama banget? Cih, bikin tambah panas.
Seandainya ada eun ri disini, pasti terasa sejuk. Hehehe ngawur banget pikiranku.

Ahhh… aku melihatnya, choi eun ri. Dia disini?

Sepertinya mataku salah, bagaimana mungkin dia berada disini? Mengenal siwon pun tidak.
Ini pengaruh panas atau pengaruh aku merindukan sosoknya?

“Yaa! Kau kenapa? Berdiri begitu? Ini minumanmu.” Siwon menyerahkan segelas minuman dingin kepadaku.
Aku tidak akan mengatakan tentang hal tadi pada siwon, ia pasti menertawaiku.

--- Kyuhyun End POV ---

Tok… Tok… Tok…
Apa aku salah dengar? Pintu kamarku ada yang mengetuk nya.
Aku segera membukakannya, ternyata siwon oppa yang ada didepan pintu.
“Waeyo oppa?” tanyaku dengan tampang yang sangat bingung.
Ini sangat aneh, siwon oppa mendatangi kamarku?

“ Bisa kah kau pergi dari sini? Lewat pintu belakang. Kyuhyun ada disini, dan aku tidak ingin dia melihatmu dan sampai mengetahui bahwa kau adikku.”

“ Ah, ne oppa. Aku akan pergi sekarang. Tapi, aku bingung mau kemana.” Aku benar-benar bingung akan kemana. Nanhee pasti tidak bisa keluar bersamaku sekarang, dia pergi dengan orang tuanya.

“ Ini, kartu kreditku, kau pakailah. Dan pergi dari sini.”

“ Ani oppa, aku punya uang.”

“ Sudahlah, pakai saja it.” Oppa meninggikan suaranya. Ia kesal padaku.

“ Ne oppa.” Dengan segera aku mengambil tasku dan berjalan keluar dari kamar.

               Dengan mengendap-endap aku menuju pintu belakang. Tapi aku tidak bisa membuang keinginanku untuk melihat kyuhyn oppa. Aku mengintipnya dari halaman samping. Ia sedang bengong disana, sepertinya kepanasan.

               Anpa sengaja, oppa melihatku. Dia terkejut dan berdiri “Hah!” teriaknya.
Dengan segera aku melarikan diri dari situ. Aku harap oppa tidak menyadarinya kalau itu aku.

               Malang sekali nasibku, dirumah sendiri aku harus mengndap-endap seperti maling. Entahlah harus sampai kapan aku melakukan hal-hal seperti ini. Terhadap tamu oppa dan appa. Aku capek.

=== Sekolah ===
“ Pagi eun ri, apakah kau siap dengan ujian hari ini? Eothokke??? Aku belum belajar nih. Aaaahhhh… Aku pusing memikirkannya.” Nanhee menyapaku dari depan pintu kelas. Dia sangat panic dengan ujian hari ini.
“ Pagi nanhee. Aku? Biasa saja. Aku sudah belajar semalam. Hehehe…”

“ Eun ri ah, bantu aku ya nanti. Kau kasih liat ke aku jawabannya.”

“Hmmm… aku pikirkan dulu.”

“ Ya! Eun ri, kau pelit sekali. Kau mau melihat temanmu ini enggak naik kelas ya?”

“ Hahahha… Tenang saja, aku pasti kasih kau liat. Enggak mungkin aku tega padamu. Hahaha…” aku benar-benar senang melihat muka tegang teman satu-satuku ini. Bagaimana mungkin aku tega sama dia sampai harus melihatnya tidak naik kelas.

Teeetttt… Teeeetttt…

Bel masuk berbunyi, dengan segera kami masuk ke kelas. Seongsengnim segera membagikan kertas ujian. Aku tidak lupa memberikan contekan untuk nanhee, tentunya tanpa sepengetahuan seongengnim.


               Tanpa terasa ujian telah kelar 2 minggu lalu. Hari ini pembagian rapor. Seperti biasa aku mendapatkan nilai yang lumayan baus untuk raporku. Lumayan bisa aku banggakan untuk orang tuaky. Walau nyatanya aku hanya memperlihatkan rapor2 ku kepada eomma di atas sana.

“Eun ri ah, bagaimana rapormu? Aku lumayan bagus loh.”

“ Ah, aku juga ko. Nanhee, berterima kasihlah padaku. Nilaimu baguskan karena aku. Heehe”

“ Ne…Ne, aku tahu. Terima kasih eun ri ya… hehehe… “
 Kami tertawa bersama…

               Saatnya untuk liburan. Tapi, nampaknya percuma. Aku tidak akan kemana-mana.
Malangnya nasibku.


Continue...

 

~ Kiri's Life ~ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea