Sunday, August 14, 2011

FF " My Lovely Ghost " Chap 3-END

Posted by Kiri_Chan at 12:20 AM 0 comments
Cast :
Me as Choi Eun ri
My sist as Choi Eun Hee
Kim Jaejoong as Kim Jaejoong
Kim Junsu as Jaejoong's dongsaeng

Selamat membaca semuanya, mohon dikomen ya... ini last chap...
hehehehe... >.<



“ Eun ri ah, mungkin aku tidak  akan kesini lagi. Dan mungkin kau tidak akan melihatku lagi, entah untuk waktu yang singkat atau pun selamanya.” Dia melepaskan ciumannya dan berbicara dengan kacau.
“ Oppa, waeyo? Kau mau pergi? Oppa, jangan pergi, aku mohon.” Tanpa sadar air mataku mengalir begitu saja.
“ Eun ri ah, uljima. Saranghae eun ri ah. Tapi aku harus pergi. Mianhae.” Dia menciumku lagi. Dan dia menghilang.
“ Oppa, jangan oppa. Oppa…” aku terus menangis sambil memanggilnya.

Hah… Hah… Hah… aku berusaha mengatur nafasku. Ternyata itu semua hanya mimpi. Mimpi buruk.
Tapi aku merasakan bekas air mataku dipipiku.
Aku segera melihat jam, sekarang sudah jam 6 pari.
Aku segera bersiap-siap berangkat ke kampus.
---------------------------------------------------------------
Sudah sebulan lebih jaejoong oppa tidak lagi datang kekamarku.
Apakah mimpi itu sebenarnya nyata?

Braaakkk…
“ Hah, meanhae, jeongmal mianhae. gwenchanayo?” seorang namja menabrakku dan berusaha membantuku berdiri.
“ Ne, gwenchana. maaf aku harus pergi sekarang.”
“ Ah, ne, sekali lagi aku minta maa.”
Aku segera berjalan meninggalkannya, walau aku sebenarnya tidak sedang terburu-buru.

“ Junsu ah, apa jaejoong hyung sudah siuman dari kkomanya?” Tanya namja yang tadi menabrakku.
Aku segera berhenti saat mendengar perkataan namja itu kepada temannya. Aku berbalik dan mengikuti mereka dari belakang.
“ Belum hyung. Jaejoon hyung masih belum sadar juga. Padahal dokter bilang keadaannya sudah tidak kritis lagi. Seandainya kecelakaan itu tidak terjadi, mungkin hyung tidak akan koma selama itu.”
“ Maaf, kalian bilang tadi jaejoong? Maksud kalian kim jaejoong? Apakah itu benar?”
Tanpa sadar aku menghentikan mereka, dan segera mamstikan bahwa yang mereka bahas itu merupakan jaejoong oppa.
“ Ah, ne. Kau mengenal hyungku?” Tanya namja yang bernama junsu.
“ Ne. Bisakah kau mempertemukan aku dengannya? Aku mohon.” Tanpa sadar aku mulai menangis.
“ Kau kenapa? Jaejoong kan dirumah sakit. Masa kau tidak tahu?” orang yang menabrakku tadi mulai kebingungan melihatku menangis.
“ Aku mohon. Antarkan aku kepadanya. Aku mohon.” Aku merasa tenagaku hilang.
Aku merindukan oppa.
  Ah, ne. kami akan mengantarkanmu sekarang.” Kata namja itu.

Di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, aku menceritakan semuanya.
Namja yang tadi menabrakku merupakan sahabat jaejoong oppa, bernama yoochun.
Mereka tidak mempercayai semuanya.

- Rumah Sakit –

Aku segera menghampiri tubuh itu, ya itu tubuh jaejoong oppa.
Aku melihat tubuhnya lemah.
Aku terus menangis disampingnya.
Aku meminta ijin pada omma untuk menginap di tempat nanhee, padahal aku menunggui jaejoong oppa.
Ommanya jaejoong oppa bingung melihatku seperti itu.
Dia menemaniku di rumah sakit menunggui jaejoong oppa.


Tanpa terasa sudah seminggu aku mengetahuinya.
Insomniaku kambuh lagi.
Kraaaakkk… Pintuku ada yang membuka.
Apakah itu oppa? Aku melihat kebelakang.
Dan aku melihat sosoknya, sosok yang aku rindukan.
Itu jaejong oppa.
“ Eun ri ah, kau belum tidur lagi?” tanyanya padaku.
Aku segera berlari kearahnya, aku segera memeluknya.
“ Eun ri ah, aku merindukanmu.”

Sepanjang malam itu oppa menemaniku, tidur di samping tempat tidur untuk menemaniku.
Dengan samar-samar aku mendengar suara oppa.
“ Eun ri ah, ini untuk terakhir kalinya aku melakukan hal ini. Masuk kekamarmu malam-malam dan menghilang tiba-tiba. Eun ri ah, saranghae.”

Sinar matahari masuk kedalam kamarku. Kulihat pintu kamarku terbuka. Tetapi jaejoong oppa sudah tidak ada.

Aku buru-buru bangun dan mandi. Aku segera pergi ke rumah sakit.
Sebelumnya aku mendatangi rumah jaejoong oppa, tidak ada satu orangpun disana.


- RumahSakit –

Aku melihat kedalam kamar oppa. Sudah tidak ada oppa didalam sana.
Semuanya sudah rapi. Suster baru saja membereskan tempat tidurnya.
Apa yang terjadi? Apa yang terjadi pada Jaejoong oppa?
“ Sus, kemana pasien yang menempati kamar ini?”
“ Maaf, dia…” suster tidak menjawab pertanyaanku.
Kulihat wajahnya berubah. Ekspresi yang tidak bisa digambarkan.
Aku mulai menangis. Apa jaejoong oppa telah pergi?
Aku terus berlari. Aku memanggil taksi dan segera menuju rumah jaejoong oppa.
Pintu rumahnya terbuka. Tanpa permisi aku masuk.
“ Eun ri ah, kenapa kau disini?”Tanya junsu kepadaku.
“Junsu ah, dimana jaejoong oppa? Junsu ah, dimana dia?” aku terus menangis.
“ Dia…” junsu menjawabku dengan ragu-ragu.
Aku tidak kuat lagi, aku terjatuh terduduk. Terus mangis tanpa henti.

Aku merasakan seseorang memelukku dari belakang.
“ Eun ri ah, uljima. Aku mohon berhentilah. Hatiku sakit melihatmu menangis.”
Suara ini. Ini suara jaejoong oppa.
Segera aku membalikkan badanku, dan memeluknya.
“ Oppa, ini kamu kan? Ini beneran kau. Kau tidak akan pergikan oppa?”
“ Ne eun ri. Ini aku. Aku tidak akan pergi lagi. Aku akan selalu disisimu.”
Jaejoong oppa terus memelukku.

Ternyata kemarin saat jam 3 pagi oppa sadarkan diri.
Dan oppa meminta untuk pulang pagi harinya.

“ Eun ri ah, aku merindukanmu. Rasanya aku selalu bertemu kau selama aku koma. Padahal aku hanya terus memandangimu selama ini dikampus.”
“ Oppa, kau terus datang kekamarku. Kau selalu menemaniku tiap hari.”

~ Jaejoong POV ~
Akhirnya aku terbangun juga dari komaku.
Aku merasa badanku sehat-sehat saja, bahkan aku bisa berjalan seperti biasanya.
Tapi aku merasa kehilangan, aku kehilangan eun ri yang sepertinya selalu bersamaku.
Apakah mungkin? Selama ini aku hanya memandanginya dikampus.
Sudah lama aku menyukainya.
Tapi didalam otak ku yang lain, ada ingatan dimana aku bercanda dan bermain bersama eun ri.
Apa hanya pengaruh komaku saja?
Atau kah benar teori-teori itu, yang bilang saat koma, arwah seseorang akan pergi meninggalkan tubuhnya dan pergi kemanapun ia mau?
Apa aku benar bermain bersama eun ri?


Aku sangat kaget saat aku melihat eun ri sedang menagis diruang tamu rumahku.

“Junsu ah, dimana jaejoong oppa? Junsu ah, dimana dia?” aku terus menangis.
“ Dia…” junsu menjawab pertanyaannya dengan ragu.

Tanpa sadar aku memeluknya.
“Eun ri ah, uljima. Aku mohon berhentilah. Hatiku sakit melihatmu menangis.”
Aku berusaha membuatnya berhenti menangis.
Dia membalikkan badannya, tanpa menatapku dia memelukku.
“ Oppa, ini kamu kan? Ini beneran kau. Kau tidak akan pergikan oppa?” dia ragu dengan keberadaanku sekarang.
“ Ne eun ri. Ini aku. Aku tidak akan pergi lagi. Aku akan selalu disisimu.”
Akhirnya aku bisa mendapatkannya.

“ Oppa, kau kenapa sampai koma seperti itu?” Tanya eun ri setelah ia tenang.
Aku dan eun ri mengobrol didalam kamarku.
“ Aku tertabrak mobil saat aku akan mengungkapkan perasaanku pada seorang yeoja yang selama ini menarik perhatianku.”
“ Oppa, siapa dia? Kau tidak mencarinya sekarang?” tanyanya bingung.
“ Buat apa aku mencarinya? Dia sudah berada didekatku sekarang.”
Kulihat wajahnya memerah.
“ Eun ri ah, maukan kau menjadi pacarku? Menjadi milikku selamanya?”
“ Ne oppa. Aku juga menyayangimu.”
“ Tapi oppa, kenapa kau selalu datang kekamarku ya?”
“ aku juga tidak mengerti tentang hal itu. Sudahlah lupakan itu. Mulai sekarang aku akan benar-benar bersamamu, bukan sebagai hantu yang kau cintai, tapi sebagai seorang namja real yang kaucintai.”
Aku segera mencium bibirnya yang mungil.

~ Jaejoong end POV ~

Aku berharap ini bukan lah mimpi lagi.
Dan aku harap jaejoong oppa tidak menjadi hantu yang selalu datang tiba-tiba dan menghilang tiba-tiba lagi.

“ Oppa, saranghae.”

END.




Maaf ya kalau misalnya ga jelas banget ending nya.
Hehehehe...
Tetep komen ya... >.<



Saturday, August 13, 2011

FF " My Lovely Ghost " Chap 2

Posted by Kiri_Chan at 11:51 AM 0 comments

Cast :
Me as Choi Eun ri
My sist as Choi Eun Hee
Kim Jaejoong as Kim Jaejoong
Kim Junsu as Jaejoong's dongsaeng

Selamat membaca semuanya, mohon dikomen ya...>.<


Ah, akhirnya aku pulang juga, aku segera berlari kekamarku, dan…
Kau tahu, aku  melihat seorang namja sedang duduk ditempat tidurku, sambil memandang kearah luar jendela.
Astaga, siapa dia?
“ Neo, nuguseyo?”
Kulihat namja itu kaget melihatku yang berada dibelakangnya dan menyapanya.
“ A, ne. annyeong. Jeo neun Jeong kim jaejoong imnida.”
“ Sedang apa kau berada dikamarku? Seenaknya saja masuk kekamar orang lain sembarangan.”
“ Mianhamnida. Aku tidak bermaksud. Aku hanya merasa bosan dikamar, saat melihat kerumah samping, aku menemukan kamarku tidak terkunci. Aku hanya ingin membaca komik-komikmu saja.”
“ Mwo? Ya! Tetap saja kau salah. Dan kau bilang kamar ini tidak terkunci?” dengan segera aku melihat keadaan kunci kamarku. Aigoo, kamarku benar-benar tidak terkunci.
“ Hmmm… Kau dari rumah sebelah? Kau melompat kekamarku ini?”
“ Ne, tidak terlalu jauhkan? Lagian kakiku ini panjang.” Cih, dia malah menyombongkan diri.
“ Lain kali kalau main, lewat pintu depan. Aku belum mengenalmu, jadi tidak sopan bertamu kekamar orang dengan diam-diam. Kalau kau mau jahat bagaimana? Bisa sial nasibku.”
“Hahahaha… Tenang saja, aku tidak jahat. Keluargaku baru disini, jadi aku masih canggung dengan orang sekitar. Dan kebetulan kamarmu menarik hatiku.” Jaejoong hanya tersenyum menjelaskan semuanya.
Omo, benar-benar cute. Dadaku sekarang mulai berdebar-debar.
Aku berusaha menenangkan diriku.
“ Namamu siapa? Sekali lagi mianhae kalau kau tidak suka dengan kelancanganku ini.” Jaejoong siap-siap akan keluar dari kamarku.
“ Anio, it’s ok. Jeo neun choi eun ri imnida. Aku harap kita bisa ngobrol lagi. Hehehehe…” Ya, eun ri babbo ya! Kenapa malah menawarkan lagi.
“ Ok, aku akan main-main ke kamarmu lagi. Annyeong.” Jaejoong segera keluar dari kamarku. Aku mengejarnya, tapi hasilnya nihil. Cepat sekali dia itu. Hantu apa manusia sih, masa baru beberapa detik saja sudah hilang.

-------------------------------------------------------------
Hampir setiap hari jaejoong datang kekamarku, dan aku pun tidak pernah mengunci kamarku. Aku menjadi selalu berharap dengan kedatangannya.
“ Jaejoong ah… Kau tidak dicari oleh keluargamu? Dan kau tidak kuliah? Sepertinya kau lebih tua dariku.”
“ Ani, aku sudah besar, buat apa dicariin? Aku sedang libur kuliah. Dan ya, aku memang lebih tua darimu, mungkin 2 tahun, jadi panggil aku dengan oppa. Ok.”
Hah, nyantai sekali dia, tidak seperti aku yang harus selalu ijin ke orang tuaku kalau ingin kemana-mana. Apa orang tua nya sibuk bekerja ya? Padahal sudah hamper dua minggu dia selalu kekamarku.
“ Wuah, enak sekali kau oppa, sedangkan aku harus selalu ijin walau pun hanya untuk kewarung saja.”
“ Hahahaha… Wajar saja, kamu itu kan yeoja, sedangkan aku namja. Lagian tidak jadi masalah kok aku kemanapun sekarang, karena orang tuaku tidak akan tahu.” Wajah jaejoong oppa terlihat sedih. Apa dia memiliki masalah dengan orang tuanya?
“ Oppa, kenapa setiap kali kamu pergi dengan cepatnya kamu menghilang? Kamu manusiakan oppa? Bukan hantu.” Akhirnya aku menanyakannya juga. Kebingunganku yang selama ini tentang dirinya yang dengan cepat menghilang tiba-tiba.
“ Hahahaha… Kamu aneh-aneh saja. Tapi, kalau aku bilang aku hantu, apa kau percaya?”
“ Masa hantu muncul siang-siang juga oppa. Memangnya kau casper? Hihihi…”
Jaejoong oppa hanya tertawa mendengar ucapanku. Seperti ini lah tingkah kami. Setiap hari sealu bercanda dan membaca komik dirak komikku.
---------------------------------------------------------
Sudah sebulan lebih semuanya berlalu, tapi kenapa beberapa ini jaejoong oppa tidak datang-datang?
Oppa, kemana kamu? Aku kangen…
Aku memutuskan untuk mengunjungi rumahnya, dan berharap dapat bertemu dengannya.

Ting tong… ting tong…
“ Annyeong ahjuma.”
“ Ne, annyeong. Nuguseyo?” Tanya ahjumma itu bingung. Aku rasa dia ommanya jaejoong oppa.
“ Saya ingin bertemu dengan jaejoong oppa omma.  Sudah beberapa hari ini aku tidak melihatnya. Bisakan aku bertemu dengannya?”
Aku melihat muka ahjumma itu sangat kebingungan.
“ Maaf, sepertinya kau salah nak. Jaejoong sudah dua bulan ini tidak berada dirumah.”
“ Mwo? Tapi sudah sebulan terakhir ini aku bermain dengannya ahjuma. Aku mohon, panggilkan dia.”
“ Tapi saya tidak bohong. Kau kembalilah kapan-kapan, disaat jaejoong kembali.” Dengan segera ahjumma menutup pintunya. Sekilas kulihat muka ahjumma sangat sedih.
Ada apa sebenarnya? Kenapa dia bilang oppa tidak ada dirumah?


Hah, aku tidak bisa tidur lagi, sudah jam 2.30 pagi.
Tok… Tok… Tok…
Aigoo, siapa yang mengetuk-ngetuk pintuku?
Aku hanya menelan ludah saja. Aku benar-benar tidak benrani menengok kearah pintu berandaku. Aku mematung sejenak.
Kraaakkk…
Pintuku dibuka oleh seseorang, aku mulai bergetar karena takut.
Aku mulai menunduk…
‘Aaaaa…’ teriakku dalam hati saat ada sebuah tangan melingkar dileherku.

Aku memberanikan diri menengok kebelakang.

“ Wae? Kau ketakutan eun ri ah??? Hahahaha…”
Aku melihat jaejoong oppa sedang tertawa terhak-bahak.
Aish, dia ini, kenapa mencoba menakuti ku begini?
“ Ya! Oppa! Kau, kenapa malam-malam kekamarku? Kau membuatku takut. Kalau aku mati karena serangan jantung bagaimana???” aku terus marah-marah kepadanya.
“ Tenang eun ri ah, aku hanya kangen padamu. Maaf kalau aku datang malam hari begini. Kemarin aku sibuk.”
Deg, dadaku mulai berdetak kencang saat mendengar kata kangen keluar dari mulutnya.
Aku merasa kalau saat ini wajahku sudah memerah.
“ Oppa, kau kemarin kemana saja? Aku datang kerumahmu, dan ommamu bilang kalau kan tidak ada dirumah selama dua bulan ini. Kenapa dia berbohong?”
“Ah, sudahlah lupakan saja omongan omma. Hehehe… Apa kau merindukanku?”
“ Ya, oppa, berhentilah bercanda. Aku tidak rindu padamu. Memangnnya kau siapa? Wekks.” Aku membohonginnya. Sebenarnya aku sangat merindukannya. Aku sangat merindukanmu oppa.
Tiba-tiba jaejoong oppa menarik wajahku mendekati wajahnya.
Aku tersentak kaget, kurasakan bibirnya menyentuh lembut bibirku.
Dia menciumku, tapi kenapa terasa dingin? Begitu dingin.
“ Eun ri ah, mungkin aku tidak akan kesini lagi. Dan mungkin kau tidak akan melihatku lagi, entah untuk waktu yang singkat atau pun selamanya.” Dia melepaskan ciumannya dan berbicara dengan kacau.
“ Oppa, waeyo? Kau mau pergi? Oppa, jangan pergi, aku mohon.” Tanpa sadar air mataku mengalir begitu saja.
“ Eun ri ah, uljima. Saranghae eun ri ah. Tapi aku harus pergi. Mianhae.” Dia menciumku lagi. Dan dia menghilang.
“ Oppa, jangan oppa. Oppa…” aku terus menangis sambil memanggilnya.


To Be Continue...


FF " My lovely Ghost " Chap 1

Posted by Kiri_Chan at 11:41 AM 0 comments
Cast :
Me as Choi Eun ri
My sist as Choi Eun Hee
Kim Jaejoong as Kim Jaejoong
Kim Junsu as Jaejoong's dongsaeng

Ini salah satu FF gaje yang saya buat dalam waktu semalam. Jadi harap maklum kalo jalan ceritanya juga gaje...
Hehehehe.... &gt;.&lt;
selamat membaca, jangan lupa komennya ya, biar saya bisa koreksi diri.
Gomawo...



Kraaak… Kraaak…
Mwo? Suara apa itu? Kenapa sering sekali suara-suara aneh terdengar dari beranda kamarku sih? Aku jadi takut sendiri.
Bukan untuk pertama kalinya aku mendengar suara-suara aneh dari dalam kamarku ini taupun dari arah beranda. Aku selalu bersikap cuek, tapi terkadang aku merasa takut juga.

Seperti kemarin-kemarin, aku bergadang lagi, karena aku memiliki masalah dengan waktu tidur. Bisa dibilang aku terkena insomnia.
Hampir setiap hari aku tidur subuh. Paling cepatpun aku tidur jam 12 malam.
Dan sudah biasa juga untukku mendengar suara-suara aneh.
Tapi untuk hari ini, aku memutuskan segera tidur, bukan karena aku takut juga, tapi aku ada janji dengan kedua sahabatku besok.
Aku mulai mematikan laptopku yang selalu menemaniku, dan segera mengambil guling ku untuk bersiap tidur.

------------------------------------------------

Drrrttt… Drrrttt…
Dengan setengah mata yang terbuka aku mematikakan alarm hpku.
“Jam berapa sih ini? Berisik banget sih.” Ku dengar omma ku berteriak memanggil nama adikku.
Mwo? Jam 8? Andweeee…
Aku telat, nanhee dan ri rin bisa-bisa marah padaku.
Dengan segera aku berlari kekamar mandi. Karena mengejar waktu, aku hanya mandi capung *taukan maksudnya?  Mandi kecipak cipuk kaya capung gitu. Hehehe* /abaikan.

Aku segera berlari kebawah, setelah bersiap-siap, dan mengambil kunci motorku.
Dengan secepat kilat aku berpamitan pada omma, dan aku segera berangkat ke kampus untuk bertemu dengan teman-temanku.

-------------------------------------------------
~ Kampus ~

“ Ya! Choi eun ri! Lagi-lagi kau terlambat. Sudah naik motor juga, masih aja terlambat!” sergap nanhee melihat kedatanganku.
Aku yang diomelin seperti itu hanya tersenyum saja, sudah biasa aku melakukan hal ini, dan sudah biasa pula aku melihat ia marah-marah ga jelas. *sebenernya ini agak mirip sama autho sifatnya*.

“ Hehehe… Mianhae, jeongmal mianhae. Kau taukan aku semalam tidak bisa tidur cepat, makanya aku terlambat bangun.” Belaku.
“ Memangnya sejak kapan kau bisa tidur cepat hah?” kali ini ri rin ikutan mencercaku dengan pertanyaan konyolnya.
“ Hampir tidak pernah sih. Hmmm… Mungkin nanti akan, tapi kalau aku bisa menemukan seorang namja yang cool.” Jawabku asal.
“ Apa hubungannya?” Tanya ri rin bingung. Arrggg… Agak dodol juga nih si ri rin.
“ Pikir aja sendiri! Hahahaha…” mendengar jawabanku yang sedikit ngeselin itu, teman-temanku ngeloyor pergi menjauh.
Mereka memang paling mengerti dah, kalau aku sudah seperti itu, tandanya harus dihentikan permbicaraannya.

Selama seharian ini kami habiskan waktu kami dengan bermain di mall dekat kampus. Walau aku tidak membeli apapun, tapi ada saja yang dibeli oleh teman-temanku.
Ah, sudah sore, nampaknya aku harus segera pulang, sebelum omma ngamuk-ngamuk enggak karuan nantinya.

--------------------------------------------------------
“ Aku pulang!” Teriakku, dan segera menuju kekamarku tanpa mendengarkan jawaban dari omma dan adikku terlebih dahulu.

Hah! Ige mwoya? Kenapa gorden kamarku bisa tepasang secara vertical, dan ujung sebelah kirinya copot?
“ Omma, Eun hee, tadi ada yang masuk ke kamarku ya?” dengan segera aku turun kebawah dan menanyakannya pada omma serta adikku.
“ Anio, tadi enggak ada yang masuk. Kucing-kucing juga enggak ada yang masuk. Waeyo?” Adikku bertanya balik, sedangkan ommaku hanya menggeleng saja.
“ Jendela kamarku copot, dan sekarang ada yang memasangnya terbalik.”
“ Mwo? Onnie saja kali yang salah.”
“ Enggak mungkinlah.” Dengan segera kutinggalkan mereka.
Aku juga yakin mereka tidak akan masuk, karena mereka tahu kalau aku paling tidak suka kalau kamarku dimasuki orang. Apalagi sampai membuat berantakan kamarku.

Aku menyerah, walau masih bertanya-tanya siapa yang melakukannya.
Tanpa sadar aku melihat jam, hah, sudah jam 2 pagi rupanya.
Sreeekkk…
Lagi-agi mendengar suara dari beranda kamarku.
Lagi-lagi aku memutuskan untuk tidur. Lagipula besok aku harus kekampus lagi.

---------------------------------------------------------
Hari ini aku bertemu kembali dengan teman-temanku. aku dan nanhee mengantarkan ri rin yang ingin membeli laptop baru.
Hah, memang asik temanku yang satu ini. Mau apapun tinggal bilang, dan orang tuanya akan memberikannya. Karena ia anak tungal.

Aku tidak menceritakan apapun kepada mereka tentang kejadian kemarin.
Karena mereka akan bilang kalau itu janggal, jangan-jangan kamarku berhantu.
Arrrgg… Pusing aku jadinya.

Hari ini aku pulang lebih cepat.
Dan…
Lagi-lagi aku menemukan gorden kamarku berantakan, seperti ada seseorang yang memegang gordenku dibagian tengah. *maksud author gordennya disisi kanan dan kiri dijadikan satu kea rah tengah, bingung ya? Bayangin aja ya sendiri, author juga bingung.* /plaakkk.

--------------------------------------------------------------

Kemarin adalah hari ke-4 kejadian aneh itu terjadi, gorden ku selalu berubah. Seperti ada seseorang yang bermain didalam kamarku dan mengintip dijendela.

Aku ingin mencari pelakunya hari ini.
Hari ini aku tidak pergi bersama teman-temanku, tapi omma malah memintaku untuk mengantarkannya ke supermarket untuk belanja.
Aigoo, ottokhae?

---------------------------------------------------------------

Ah, akhirnya aku pulang juga, aku segera berlari kekamarku, dan…

To be continue...




Monday, August 1, 2011

Posted by Kiri_Chan at 9:47 AM 0 comments
Menahan Air Mata Walau menyedihkan
 

~ Kiri's Life ~ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea