- Eun Ri pov-
Pagi ini ada kuliah, tapi ada praktek malem, dan siang hari sampai sore aku tidak ada jadwal.
Hah, aku mau numpang istirahat di rumah orang deh.
Tapi kedua teman ku ini tidak punya kenalan yang rumahnya dekat dengan kampus.
“Eun ri ah, kita mau numpang dimana? Kau punya kenalan?” Tanya Yuri.
“Iya eun ri, cari tumpangan dong. Aku ngantuk neh.” Rengek ri rin.
Mereka berdua itu sahabat ku yng sangat bawel memang.
Ga tau apa aku juga bingung. Huft.
“iya,iya. Aku cari kenalan dulu.”
Aha, aku inget, apartemen kyuhyun oppa dekat dengan kampus.
Aku akan segera menghubunginya.
“Annyeong, oppa. Apa kau ada di rumah?”
“Annyeong. Iya, aku ada dirumah. Ini siapa ya?” balas kyuhyun oppa.
Duh, aku lupa. Ini kan nomer baruku, mana mungkin dia inget.
“Ini eun ri, oppa. Apa kau ingat padaku?”
“Ah, ne. aku inget. Memang ada apa eun ri ah?”
“Hmmm… sebenarnya aku dengan teman-temanku ingin menumpang istirahat di apartemenmu sampai sore nanti. Kami bermaksud menunggu praktek malam di apartemenmu. Itu pun kalau kau membolehkannya.”
“Ah, datang saja. Tapi nanti siang juga aku ada praktek. Kau sendiri ya
Di apartemenku. Apartemenku di tikungan jalan sebelah kanan dari kampus.”
“OK oppa. Gomawo. Aku segera kesana.”
“Hai, ayo kita kerumah seniorku, dia memperbolehkan kita. Tapi bagaimana klo kita belikan beberapa cemilan?”
“OK dah.” Jawab yuri dan ri rin.
Dengan segera aku menuju apartemen kyuhyun oppa.
Diperjalanan aku menelpon dia, karena bingung dengan apartemennya.
Kyuhyun oppa menjemput kami di dekat tikungan.
Hah, ternyata ini ya Kyuhyun oppa, baru kali ini aku melihatnya.
-Eun ri end pov-
Wah, ternyata itu eun ri.
Akhirnya aku melihatnya juga.
Aku mengajaknya ke apartemenku.
Dia dan teman-temannya numpang istirahat sejenak.
Bukan hanya hari itulah dia menumpang.
Terkadang dia hanya dengan salah seorang temannya saja.
Aku bercanda dan mengobrol dengan dia dan teman2nya.
Dia sangat ceria, selalu tersenyum dan sedikit melucu.
Tapi suatu hari tanpa sengaja aku menyinggung tentang keluarganya.
Dan aku menyadari itu, air mata keluar dari matanya.
Ternyata ada yang salah dengan keluarganya.
Suatu hari kami janjian, jalan-jalan dan nonton. Ya, hanya berdua.
Aku curhat dengan dia tentang young mi, tentang cewe2 yang pernah kusukai dan tentang diriku yang belum pernah pacaran.
Eun Ri pun curhat tentang mantan-mantannya.
Yang ternyata, dia pacaran tapi seperti tidak pacaran.
Setelah itu kami semakin dekat.
Dan aku merasa ingin berhubungan lebih dengannya.
Aku menembaknya, dan ia pun menerima ku.
Sejak hari itu, Eun ri sering main keapartemenku.
Tapi akhirnya aku mengetahui semua rahasianya.
Dia sering menangis kalau sedang membicarakan tentang appanya serta keluarganya.
Kadang eun ri suka marah kalau aku jalan dengan teman-teman ceweku.
Padahal aku sering menjadi tempat curhat mereka.
“Oppa, sudah ku bilang jauhi mereka. Jangan lah menerima curhatan lagi. Lama2 mereka bisa bergantung padamu.” Rengek eun ri.
“Ne, aku akan berhenti jadi te mpat curhat mereka. Sudahlah jangan dibahas lagi.”
Aku berhenti menjadi curhat mereka kadang mereka masih ada yang curhat.
to be continue...
Blog List
Tuesday, December 21, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment