-rumah eun ri-
“Ah, kyuhyun ah. Pa kabar, sudah lama sekali tidak kesini?” sapa omma eun ri.
“Baik ahjumma. Pa kabar dengan ahjumma dan yang lain?” jawabku.
“Kami baik-baik saja. Lama sekali kau tidak datang ke sini. Kami jadi sedikit kehilanganmu. Hahaha…” canda ahjumma.
“Hahahaha… Ahjumma, kau bisa saja. Apa Eun Ri ada di rumah?” tanyaku.
“Oh, ada di dalam kamar. Ayo masuk, saya panggilkan dulu, kebetulan ajumma dan ajussi akan pergi.”
“Ne, trima kasih ajumma.”
Di dalam rumah Eun Ri, ajussia sedang bersiap-siap akan pergi.
Aku melihat Eun Ri turun dari kamarnya.
“Kami pergi dulu ya.” Pamit ahjumma dan ajussi.
“Ne, appa, omma. Hati2 dijalan.” Jawab Eun Ri.
-Kyuhyun POV-
“Eun Ri ah, kau tidak beristirahat? Kau bilang kau sakit?” tanyaku.
“Oppa, aku tidak apa-apa. Oppa, ternyata kau masih perhatian padaku.” Eun Ri menjawab sambil tersenyum lebar.
“Hah, maksudmu? Aku sangat khawatir mendengar kau sakit.”
“Aku tidak apa-apa ko oppa. Hehehehe… tapi aku sangat kangen denganmu, pengen banget ketemu oppa.”
Mwo? Dia berbohong padaku? Dia berbohong agar dia dapat beremu denganku?
Jadi kekhawatiranku selama ini sia-sia?
“Dengar! Aku sangat khawatir padamu, dan kau hanya membohongiku karena alesan kangen padaku dan ingin bertemu? Kau sungguh menjengkelkan!” makiku.
“Oppa, mianhae. Jongmal mianhae. Aku hanya tidak tu cara untuk bertemu dengan mu. Makanya aku lakukan ini.” Jawab Eun Ri.
“Aku tidak perduli lagi dengan alesan-alesanmu. Aku pergi! Dan satu lagi, jangan hubungi aku, aku sedang tidak ingin kau ganggu!!!” triakku.
Aku sungguh marah dengan Eun Ri. Dia sudah sangat keterlaluan.
Inikah yang dia bilang menyayangiku?
Selalu membuatku susah.
Akupun segera pergi meninggalkan rumah Eun Ri.
Sekilas aku melihat Eun Ri mulai menangis. Aku harus cepat2 pergi dari sini.
Aku sungguh tidak sanggup klo melihat Eun Ri menangis.
“Oppa, tunggu. O..o..oppa, jangan pergi, ma..af..kan aku. Mianhae, jongmal mianhae oppa.” Rengek Eun Ri dengan suara tidak jelas karena menangis.
Aku tidak akan memperdulikannya lagi.
-Kyuhyun End POV-
-Eun Ri POV-
“Dengar! Aku sangat khawatir padamu, dan kau hanya membohongiku karena alesan kangen padaku dan ingin bertemu? Kau sungguh menjengkelkan!” maki oppa terhadapku.
“Oppa, mianhae. Jongmal mianhae. Aku hanya tidak tu cara untuk bertemu dengan mu. Makanya aku lakukan ini.” Jawabku.
“Aku tidak perduli lagi dengan alesan-alesanmu. Aku pergi! Dan satu lagi, jangan hubungi aku, aku sedang tidak ingin kau ganggu!!!” triak oppa.
Deg, dadaku terasa sangat sakit. Benar-benar sakit.
Aku tidak percaya kalau oppa benar-benar marah padaku.
Aku tidak dapat menahan lagi, air mata mulai mengalir dari mataku.
Brraaakkkk!!! Pintu rumahku dibanting oleh kyuhyun oppa.
“Oppa, tunggu. O..o..oppa, jangan pergi, ma..af..kan aku. Mianhae, jongmal mianhae oppa.” pintaku.
Tapi Kyuhyun oppa tidak memperdulikanku.
Aku mendengar suara motornya berjalan menjauh.
Deg… Hah… Hah… Hah…
Dadaku sangat sakit.
Dengan segera aku berlari keatas, kekamarku.
Aku mengacak-acak isi taku untuk memcari obatku.
Dengan segera aku meminumnya saat aku menemukannya.
Oppa, maaf, aku benar2 sakit. Tapi aku tidak ingin memberitahukanmu.
Aku takut, kau hanya akan merasa kasihan pada diriku saja.
Oppa, aku sangat menyayangimu, aku ga mau kehilanganmu.
-Eun Ri End POV-
Sudah sebulan aku tidak mendapatkan kabar tentang Eun Ri.
Trakhir kali aku mendapatkan sms darinya seminggu setelah aku bertengkar dengannya di rumahnya.
Tapi aku tidak pernah membals dan mengangkat telpon darinya.
Aku merasa cape, dan kurasa itu akan membuatnya jera juga.
Sudah sebulan, aku jadi sangat kangen juga padany, diakan masih tetap pacarku.
Dan aku masih sangat menyayangiku.
Aku tidak akan mendatanginya sementara waktu dulu, karena aku ingin dia bersikap dewasa.
Tapi aku pikr, aku egois juga. Bukan semuanya salah dia, tapi aku juga ada andil.
Tidak tidak, aku tidak boleh melemah.
Sudahlan, biarkan saja.
Aku akan menikmati hari-hariku ini, tanpa ocehannya, tanpa aturan konyolnya.
To be Continue...
Blog List
Tuesday, December 21, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment