Cast : - Cho Kyuhyun
- Choi Siwon
- Choi Eun ri - Me
- Nanhee
Biasanya orang-orang akan menganggap kelahiran seorang anak itu sebagai anugrah yang diberikan tuhan terhadap mereka. Mereka akan sengat menjaga anugrah itu dengan segenap jiwa mereka. Hingga anak-anak mereka akan merasa sangat bahagia telah dilahirkan. Tetapi hal itu tidak berlaku padaku.
Yah, aku bukanlah seorang anak yang diharapkan terlahir didunia ini. Appa dan oppaku sangat membenciku. Mereka menganggapku tidak ada, walau pun mereka menyadari keberadaanku, semuanya hanya dianggap sebagai orang lain.
Mungkin awalnya mereka sangat mengharapkanku, tapi semuanya berubah saat eomma ku harus terbunuh diwaktu melahirkanku. Mereka menganggap aku membunuh eommaku.
Itulah kehidupan yang harus kujalani selama ini. Hidup didalam baying-bayang kemarahan keluargaku sendiri.
Itulah kehidupan yang harus kujalani selama ini. Hidup didalam baying-bayang kemarahan keluargaku sendiri.
Dari lahir aku bernama choi eun ri, eomma yang memberikan nama itu saat ia akan melahirkanku. Sepertinya appa tidak menyukainya jika aku menggunakan nama keluarga choi. Aku juga memiliki seorang oppa, namanya choi siwon. Ia, orang yang sangat baik sebenarnya, tapi tidak terhadapku.
Hari ini merupakan hari pertamaku masuk sekolah menengah, seperti biasa aku hanya sendiri datang ke sekolah, walaupun oppa ku juga berada disekolah yang sama.
Aku sudah terbiasa dengan keadaan ini, selalu sendirian, walaupun appa pernah mengantarku beberapa kesekolah, itu juga saat aku TK. Appa bilang itu sedikit tanggung jawabnya sebagai rang tua. Mengingat hal itu aku sedikit merasa senang, karena appa masih menganggapku anaknya.
Aku berharap bisa mendapatkan teman sebanyak mungkin. Dulu saat aku smp, aku hanya memiliki beberapa teman, itu juga hanya sekedar say hello.
Benar-benar sepi hidupku ini.
Braaakk…
“Ouch. Yaaa! Kalau jalan pake matamu, masa orang sebesar ini kau tidak menyadarinya.” Teriak seorang namja dikupingku.
“Ouch. Yaaa! Kalau jalan pake matamu, masa orang sebesar ini kau tidak menyadarinya.” Teriak seorang namja dikupingku.
“Mianhae, joengmal mianhae. Aku tidak sengaja, aku tadi sedang bengong. Gwenchana yo?” Ujar ku, merasa bersalah terhadapnya.
“Sudahlah, lupakan. Makanya kalau jalan lain kali lihat-lihat. Untung hanya aku yang kau tabrak, coba mobil yang kau tabrak, bisa-bisa kau yang celaka.” Ujar namja itu.
“Ne, gomawo. Aku akan berhati-hati lain kali.” Ucapku dengan sangat kaku.
“Ne, gomawo. Aku akan berhati-hati lain kali.” Ucapku dengan sangat kaku.
Aku sangat takut sebenarnya jika dia dendam padaku nanti.
“Hmmm, kau murid baru ya? Tidak ikut upacara penerimaan murid baru?”
“Ne, aku murid baru. Aku tadi tersesat saat menuju sekolah ini. Sekarang pun aku tidak tahu Dimana letak aulanya.”
“Baiklah, aku akan mengantarmu langsung kekelas saja. Percuma juga ke aula sekarang. Oia, aku Cho Kyuhyun, aku kelas 2 sekarang. Kau siapa?”
“Ne, gomawo seonbae. Namaku choi eun ri. Tapi kau bisa memanggilku eun ri atau ri.”
“Ne, tapi panggil aku dengan oppa saja, tidak usah seonbae. Baiklah, kajja, kita jalan sekarang.” Perintah kyuhyun oppa.
Aku mengikutinya dari belakang, syukurlah dia bukan orang yang jahat. Tapi, jika dia kelas 2, berarti dia mengenal oppa ku. Aku ingin menanyakannya, tapi aku mengurungkan niatku. Ku rasa oppa tidak akan senang kalau orang-orang mengetahui statusku sebagai dongsaeng nya.
=== Ruang Kelas ===
Tanpa terasa sudah memasuki pelajaran terakhir. Diawali dengan perkenalan masing-masing murid tentunya. Aku merasa, kelasku ini akan sangat asik. Mereka bisa membaur satu sama lain. Tapi diakhir pelajaran hari ini, aku sudah merasa bosan. Ini salah satu pelajaran yang aku benci, ya, matematika. Hampir semua murid juga tidak menyukainya.
Untuk menghilangkan rasa bosanku, aku memandang lapangan diluar kelas. Sepertinya ada murid kelas dua sedang berolah raga. Hah, itu kyuhyun oppa. Benar-benar kyuhyun oppa, aku mengenalinya. Dan aku juga melihat siwon oppa disana. Rupanya kyuhyun oppa dan siwon oppa sekelas, mereka sangat akrab.
“Choi eun ri! Choi eun ri!” teriak songsaenim dari depan kelas.
“Ah, ne, seongsaenim.” Aku tersentak mendengarnya dan segera berdiri. Ternyata ia telah memanggilku karena menyadari aku tidak memperhatikan.
“Jawab soal nomor dua ini. Kau itu bukannya memperhatikan malah bengong.”
Aku benar-benar kalap, aku tidak mengetahui jawabannya.
“Sssssttt… jawabanya 67.” Bisik seorang yeoja disampingku.
“Ne. Gomawo.” Jawabku. “67 jawabanya.” Ucapku segera menjawab soal dipapan tulis.
“Benar. Baiklah kali ini saya amounin, lain kali saya suruh kamu berdiri diluar.” Ucap seongsaenim dengan tegas.
“Ne, seongsaenim. Mianhae, joengmal mianhae.”
Teeeeettttt … Teeeeettttt…
Bel akhir sekolah berbunyi, aku segera membereskan barang-barangku.
“Hai, namamu choi eun ri kan??? Wajahmu mirip dengan siwon oppa ya. Yang anak kelas 2-A itu.” Sapa yeoja disampingku.
“Ne, aku choi eun ri. Hah? Siwon oppa? Aku tidak mengenalnya.” Jawabku sedikit bingung. Aku harus menutupi statusku.
“Kau tidak mengenal siwon oppa? Padahal semua murid wanita disini mengenalnya. Dia sangat popular. Walau ada kyuhyun oppa juga yang tidak kalah popular. Oia, namaku yu nanhee.” Jawab yeoja itu penuh semangat.
“Ah, aku benar-benar tidak mengetahui bahwa mereka itu popler. Mau pulang bareng sama aku?” Tanyaku kepada nanhee setelah aku kelar membereskan bukuku.
“Ne, kajja, kita jalan sekarang.”
Sepanjang jalan aku dan nanhee terus bercerita tentang satu sama lain, tentunya dengan sedikit berbohong tentang statusku sebagai adik siwon oppa.
=== Rumah eun ri ===
“Yaaa! Kau, eun ri! Aku peringatkan padamu, jangan sekali-kali kau bercerita atau mengumumkan pada teman-teman mu bahwa kau adalah adikku. Aku tidak ingin ada yang tahu hubungan kita. Anggap aku tidak pernah mengenalmu dan sebaliknya.” Tiba-tiba siwon oppa berteriak kepadaku.
“Ne, aku tidak pernah menceritakannya. Karena aku tahu kau tidak akan menyukainya, dan mungkin kau malu dengan hal itu, aku sebagai adikmu.” Jawabku sambil menahan tangis.
Dengan segera aku memasuki kamarku tanpa memperdulikan appaku yang memndangku sinis.
PS : Untuk para reader, di harapkan commentnya ya, supaya saya bisa memperbaiki kesalahan di FF selanjutnya.
Makasih >.<
0 comments:
Post a Comment