Main Cast : - Cho Kyuhyun
- Choi Eun ri
Another cast : - Choi Siwon
- Lee Donghae
- Kim Kibum
Genre : Romantic
-Kampus-
Aku melihat run ri membawa kantong hadiah.
Sepertinya untuk teman-temannya.
Hari ini aku tidak menjemputnya, karena kakaknya yang akan mengantarnya.
“Pagi eun ri ah, yang lain belum datang?” tanyaku.
“Pagi oppa. Belum pada datang tuh. Emang pada jam karet merka itu.” Eun ri sudah cemberut karena teman-temannya belum datang.
“Sabar, nanti juga mereka datang.” Jawabku menghiburnya agar mukanya tidak menekuk lagi seperti itu.
Dari kejauhan aku melihat teman-teman eunri berlari kearah eun ri.
Eun ri mulai membagikan kantong-kantong itu.
Mereka teratwa-tawa.
Wah, bentar lagi sudah jamnya pulang, tapi dosennya ko belum niat untuk pulang ya?
Aduh, aku kan udah janji dengan eun ri untuk main kerumahnya.
Ah, akhirnya aku memutuskan untuk pura-pura sakit, kalau tidak, aku bisa tertahan sejam lagi di kelas.
“Maaf pak, saia mau ijin pulang. Saia mendapat masalah dengan perut saia pak. Saia ingin ke dokter.” Aku melancarkan jurusku.
“Baiklah, anda bisa pulang sekarang dan segera kedokter.” Jawab dosen itu memberikan ijin.
“Terima karih pak. Permisi pak.” Pamitku ke dosen itu.
“Ya! Kau curang, mau melarikan diri ya? Ga ngajak-ngajak.” Bisik donghae yang sama tak tahannya ingin segera pulang.
“Mianhae donghae ah, aku harus segera keluar. Kau kurang beruntung.” Bisikku sambil tersenyum simpul.
“Aish, anak ini.”
Aku segera keluar kelas sebelum jurus bohong ku ini dibongkar oleh donghae.
Hihihihi…. Aku berhasil keluar.
“Oppa, kau sudah kelarkan?” Tanya eun ri yang tak sengaja bertemu di halaman kampus.
“Ne. Kajja, kita kerumahmu.” Ajakku ke eun ri, sambil berjalan keparkiran untuk mengambil motorku.
Ahhh… Udah lama aku tidak mengobrol sama Siwon hyung, yah ini juga pertemuan pertamaku.
Karena terlalu sibuk siwon hyung tidak pernah pulang ke rumah selama 2 tahun, so, aku juga tidak bertemu dia dari aku berpacaran sama eun ri.
Paling aku mengobrol dengan hyung saat eun rid an hyung melakukan video call.
Aku benar-benar gugup.
“Aku pulang! Hyung, lihat siapa yang aku bawa.” Teriak eun ri saat masuk rumah.
“Annyeong…” Ucapku kepada keluarga eun ri.
“Wah, kau kyuhyun kan? Cakep juga. Eun ri ah, mimpi apa kau mendapatkan kyuhyun? Hahahaha” Siwon hyung mengejek eun ri.
“Ya! Oppa, kau salah besar. Kyuhyun oppa lah yang beruntung mendapatkanku.” Balas eun ri tidak mau kalah.
Mereka terlihat sangat akrab, dan sepertinya siwon hyng juga sangat menyayangi eun ri.
Syukurlah, eun ri ga akan merasa kesepian lagi kalau hyung nya pulang.
“Kalian ini, bukannya kyuhyun disuruh duduk dulu.” Tante mulai memarahi mereka yang kelakuannya kaya anak kecil.
Aku hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka.
“Ah, ahjumma, ajussi, aku ingin meminta ijin kalian untuk mengajak eun ri setelah selesai ujian ini pergi ke luar kota. Aku ingin memuat eun ri beristirahat sejenak dari penatnya kota.” Aku tidak lupa meminta ijin kepada ajumma dan ajussi untuk mengajak eun ri pergi nanti.
Aku sangat berharap mereka mengijinkanku.
Mereka nanpak berpikir keras.
“Baiklah, tapi kau harus menjaga eun ri dengan baik-baik ya. Kami tidak mau kejadian kemarin terjadi lagi.” Ajussi mengijinkanku.
“ah, kyuhyun ah, ini aku membawakan mu oleh-oleh. Aku sangat enang eun ri mendapatkan seseorang yang perhatian seperti kau.” Siwon hyung memberikan oleh=oleh kepadaku.
“Gomawo hyung.”
~EUN RI POV~
Wah, sepertinya siwon oppa dapat menerima kyuhyn oppa. Aku sangat senang dengan hal itu.
Dan omma serta appa ku memberikan ijin untukku pergi dengan kyuhyun oppa.
Ngga biasanya appa memberikanku ijin untuk pergi keluar kota, apalagi hanya berdua dengan cowo ku sendiri.
Aku rasa ini karena orang tuaku merasa bahagia ada siwon oppa disini.
Anak kesayangan mereka, sehingga aku tidak terlalu dibutuhkan lagi.
Perasaanku diantara senang, kesal, dan sedih.
Yasudahlah, semua sudah berjalan sesuai rencanaku dan kyuhyun oppa.
~EUN RI END POV~
- 2 minggu kemudian -
Aish, aku sangat berharap ujian minggu ini cepat kelar. Aku sangat tidak sabar menunggu hari untuk pergi bersama eun ri.
Walau ujian sangat tidak bermasalah untuk ku.
Hahahaha…
“Hoi, pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri, nanti dikira stress aja baru tau rasa.” Sapa donghae.
“Hahaha, aku hanya teralu senang memikirkan selesai ujian ini.”
“Memangnya ada apa selesai ujian minggu ini?” Tanya Kibun yabf tiba-tiba berdiri disampingku.
“Aish, kau ini menakutkanku saja.” Teriak ku yang kaget karenan kedatengan kibum.
“Hahaha… Kibum ah, kau seperti hantu saja.” Donghae malah asik tertawa dengan kedatangan kibum. Benar- benar orang aneh.
“Ya, jawab dulu pertanyaanku CHO KYUHYUN!” Kibum kesal karena aku tidak menjawabnya,
“Ne, aku akan jawab. Relax. Setelah ujian ini, aku akan pergi bersama eun ri menginap disuatu tempa. Kau tau, orang tuanya telah mengijinkanku. Hahaha… aku sangat senang.” Jelasku.
“Mwo? Menginap?” Jawab donghae dan kibum berbarengan.
“Memangnya kenapa? Aku hanya ingin melihat eun ri bahagia. Dia sudah sangat bosan dengan susasana rumah sakit, jadi aku mengajaknya.” Aku menjelaskan.
Aku rasa mereka memikirkan yang aneh-aneh.
“Oh, begitu rupanya. Berarti kau harus berusaha keras dalam ujian ini.” Kibum malah memperingatkanku tentang ujian ini. Apa dia lupa kalau aku ini sang jenius?
“Ya! Kau lupa ya kalau aku ini sangat jenius? Jadi semua itu sangat tidak masalah untukku.”
“Aish, kau sombong sakali kyuhyun ah. Kalau begitu, kasih aku contekkan ya.” Jawab donghae.
“Hahahahaha…” Kami tertawa bersamaan.
~ EUN RI POV ~
Hah, hari ini hari terakhir ujian, lusa aku akan pergi bersama dengan kyuhyun oppa.
Tapi dadaku semakin sakit.
Ya Tuhan, berikanlah aku kesempatan untuk pergi dengan oppa.
Berikanlah aku kesempatan untuk berdua dengan oppa, walau kau ingin memisahkan kami selamanya nantinya.
Tolonglah Tuhan, jangan ambil jiwaku dulu.
Aku terus merahasiakan ini dari semua orang.
Semoga Tuhan mengbulkan doaku ini.
-Rumah eun ri-
“Aku pulang. Siwon oppa, kau dirumah?” teriakku sambil memasuki rumah.
“Ya, kenapa kau teriak-teriak begitu? Kaya orang kesurupan aja.” Sekarang siwon oppa yang teriak kepadaku.
Dasar kaka yang aneh.
“Oppa, beliin aku sepatu baru dong.” Rengek ku dengan manja.
“Mwo? Sepatu baru? Memangnya sepatu pada kemana?” Tanya siwon oppa bingung.
“Oppa, lusakan aku pergi dengan kyuhyun oppa, jadi belikan aku sepatu baru. Yang simple oppa. Plisss…” aku memohon dengan eyescat.
“Hah, kau jangan seperti itu. Aku tidak tahan melihatnya.”\ baiklah aku belikan untuk mu sekarang.”
Aha, aku berhasil. Aku sangat mengetahui kelemahan oppa. Dia tidak tahan kalau aku memohon dengan eyescat ku.
Hahahaha…
“Gomawo oppa.” Aku segera mencium pipi kakakku satu-satunya itu.
“Baiklah, bagaimana kalau kita berangkat sekarang?” Tanya oppaku.
“Ok oppa. Kajja!”
Oppa mengajakku ketempat perbelanjaan.
Ow, aku senang banget, selain bias dapet sepatu baru dan aku bias jalan dengan oppaku.
Entah kenapa,aku merasa ini hal terakhir.
Aish, aku mikir apaan sih.
“Oppa, kalau seandainya aku ngga ada gimana?” tanyaku tiba-tiba.
“Maksudmu? Kau mau kuliah ke luar negri juga?” Tanya oppaku.
Aish, bikin emosi aja kakakku ini.
“Anio. Maksudku klo aku bener-bener ngga ada lagi didunia ini bagaimana? Apa kau akan sedih oppa?”
“Mwo? Maksudmu meninggal? Ya! Apa yang kau katakana? Kau bercandakan? Kau sakit lagi?” Tanya oppaku secara beruntun.
Wajahnya kini sangat panik. Maaf oppa bikin kau panic.
“Ani, aku baik-baik aja. Aku hanya ingin tahu apa kau sangat kehilanganku. Hehehe… Jawab donk.”
“Ah, kau ini bikin aku panik saja. Tentun saja aku akan sangat kehilanganmu. Kau adikku satu-satunya. Cuma sama kamu aku cerita apapun. Aku akan sangat-sangat sedih dan menyesal kalau kau tidak ada, karena aku tidak bias menjagamu sebagai kakak.” Jawab oppaku.
Aku benar-benar kaget mendengar itu, betapa sangat berartinya aku bagi oppaku.
“Oppa, jangan pernah menyesal kalau itu terjadi. Aku akan selalu menyayangimu. Hehehe… Gomawo oppa.” Jawabku.
“Sudah-sudah, jangan ngomongin masalah kematian. Ayo kita cari sepatu untuk mu itu. Kajja!”
“Ne…”
Selama satu jam kami keluar masuk took untuk menemukan sepatu yang pas untukku.
Tidak hanya sepatu, oppa juga membelikanku beberapa pakaian.
Padahal oppa susdah membelikanku bebeerapa pakaian dari jepang.
Aku sangat sayang oppaku ini.
~EUN RI END POV~
-keesokan harinya-
Aku benar-benar sangat gugup sekarang.
Besok hari H aku akan pergi bersama eun ri.
Drrrttt… drrrttt… Drrrttt…
Ternyata sms dari eun ri.
“Oppa, besok jangan lupa jemput aku ya. Tapi jangan dihum, di depan stasiun aja. Biar oppa ga melihat omma nangis kaya sinetron-sinetron gitu.”
Aku segera membalasnya.
“Ok. Memangnya ommamu suka acting ya? Sama kaya kibum dong. Hahahaha… Kau lagi apa sekarang?”
“Iya, itu kerjaan omma tiap hari. Hahaha… Aku lagi buka-buka leptop aja, siapa tau ada yang seru. Hehehe… Oppa lagi apa?”
“Buka-buka laptop? Isinya ya Cuma data kamu lah saying. Hahaha.. Maksud kamu browsing? Aku sih lagi main starcraft nih. Mau naikin level.”
Udah 10 menit eun ri tidak balas aku. Tumben eun ri balasnya lama.
Aku taku tdia kenapa-kenapa, segera aku mencari namanya dalam kontakku, tapi…
Drrrttt… Drrrttt… Drrrttt…
Ah, in isms dari dia.
“Mianhae oppa lama. Aku abis dari toilet. Hehehe… Maksud ku memang browsing oppa. Wah, kau ngadu game lagi sama Heechul oppa ya? Hahaha…”
“Oh, aku kira kamu kenapa-kenapa. Iya nih, aku lagi saingan sama Heechul, untuk bikin guilt yang lebih bagus dari dia.”
“Hahaha… Oppa kalau udah main game, ga kan mau ngalah ya. Oppa, udahan dulu ya, aku diajak siwon oppa pergi.”
“Ok, hati-hati dijalan ya. Kalau ada apa-apa, langsung telpon aku.”
“Ne oppa. Annyeong.”
Sepertinya eun ri tidak setegang aku.
Tapi sudahlah, yang penting dia bias tersenyum.
~EUN RI POV~
Aku sangat tegang untuk esok hari.
Apa oppa juga tegang ya?
Hehehe…
Aku smsin sia ah.
“Oppa, besok jangan lupa jemput aku ya. Tapi jangan dihum, di depan stasiun aja. Biar oppa ga melihat omma nangis kaya sinetron-sinetron gitu.”
Dia segera membalasku,
“Ok. Memangnya ommamu suka acting ya? Sama kaya kibum dong. Hahahaha… Kau lagi apa sekarang?”
“Iya, itu kerjaan omma tiap hari. Hahaha… Aku lagi buka-buka leptop aja, siapa tau ada yang seru. Hehehe… Oppa lagi apa?”
“Buka-buka laptop? Isinya ya Cuma data kamu lah saying. Hahaha.. Maksud kamu browsing? Aku sih lagi main starcraft nih. Mau naikin level.”
Wah, sepertinya oppa juga merasa tegang.
Aku tau kebiasaan dia, kalau sedang tegang atau ada masalah, ia selalu bermain game.
Hehehe… Kebiasaan yang aneh.
DEG!
Akkhhh… Dada ku sakit lagi.
Sangat sakit…
Dengan segera ak mencari obatku dalam laci meja.
Aku ga kuat dengan rasa sakitnya.
Ya Tuhan, berilah aku kesempatan untuk bias pergi dengan kyuhyun oppa, kalau kau ingin membawaku pergi.
Aku mengistirahatkan tubuhku sejenak.
Setelah baikkan, aku segera membalas sms kyuhyun oppa, takut dia khawatir.
Aku akan bilang habis dari toilet, walau ini sangat lama rasanya.
“Mianhae oppa lama. Aku abis dari toilet. Hehehe… Maksud ku memang browsing oppa. Wah, kau ngadu game lagi sama Heechul oppa ya? Hahaha…”
“Oh, aku kira kamu kenapa-kenapa. Iya nih, aku lagi saingan sama Heechul, untuk bikin guilt yang lebih bagus dari dia.”
Seperti ku duga, ia merasa khawatir.
“Hahaha… Oppa kalau udah main game, ga kan mau ngalah ya. Oppa, udahan dulu ya, aku diajak siwon oppa pergi.”
“Ok, hati-hati dijalan ya. Kalau ada apa-apa, langsung telpon aku.”
“Ne oppa. Annyeong.”
Untuk yang satu ini memang benar, siwon oppa mengjakku pergi ketempat teman-temannya.
Katanya sih ada reunion SMA gitu.
Tapi kenapa aku yang diajak ya?
Aneh.
~EUN RI END POV~
To Be Continue...