Main Cast : - Cho Kyuhyun
- Choi Eun ri
Another cast : - Lee Donghae
- Heechul
- Kim Kibum
- Lee Sungmin
- Ri Rin
- Yuri
Genre : Romantic
-Rumah Sakit-
“Eun ri ah, bangunlah. Aku sangat rindu tawamu. Maaf kalau selama ini aku lupa padamu.”
Itulah kata-kat yang selalu aku ucapkan kepada eun ri.
Sudah seminggu ini aku bermimpi buruk, yah sangat buruk.
Eun ri pergi meninggalkanku, sangat jauh.
Aku tak mampu untuk menahan atau mencapai tangannya.
Tapi ia tersenyum dengan tulusnya kepadaku.
Oh Tuhan, aku harap ini bukanlah suatu pertanda buruk.
Krieett… Aku mendengar pintu kamar Eun Ri terbuka.
“Kyuhyunie, kau sudah sarapan?”
Hah, ternyata itu Donghae.
“Ani, aku ingi nggal beberapa saat untuk memandangi wajah Eun Ri.” Jawabku.
“Sudahku duga. Ini, sarapan untuk mu. Aku ngga mau kau sakit juga. Nanti aku bngung harus menjenguk yang mana.” Hibur Donghae sambil memberiku semangkuk bubur.
“Gomawoyo.”
Aku terus berada di sisi eun ri, tapi Donghae telah pulang karena ada acara dengan teman-temannya.
Aku merasa lelah, dan aku pun tertidur.
“Oppa, kau sepertinya kelelahan. Oppa, trima kasih telah menjagaku.” Ucap eun ri kepadaku.
Mwo. Eun ri sudah sadar?
“Eun ri ah, akhirnya kau sadar juga. Eun ri ah, aku sangat rindu padamu.”
Aku memeluknya, terus memelukbya.
Tapi…
PRAK…!!!
Aku segera tersadar.
“Mianhae, kyuhyun ssi telah membangunkan anda.” Usap seorang suster yang akan meninggalkan kamar eun ri.
Rupanya ia habis mengecek keadaan eun ri.
“Ne, ga apa apa.” Jawaku.
Ternyata tadi hanyalah mimpi.
Aku segera menghampiri tempat tidur eun ri.
Aku terduduk sambil memegangi tanngannya.
Entah halusinasi atau bukan, aku merasa ada yang berusaha memegang jari-jariku.
I.. i… ini jari eun ri yang berusaha memegang tanganku.
“Dokter! Dokter! Eun ri sadar!” aku berteriak memanggil dokter.
“Eunri Ah, kau sadar?”
Aku melihat mataeun ri berusaha membuka.
Dengan segera dokter yang menangani eun ri memeriksa keadaan eun ri.
Aku menunggu di luar ruangan, tanpa sadar air mataku mengalir.
Dengan segera aku menelpon keluarga eun ri.
“Ajjusi, eun ri telah sada. Sekarang sedang diperiksa dokter.”
“Mwo? Eun ri telah sadar? Baiklah kami akan segera kesana.”
Tuu… tut… tut…
Sepertinya keluarga eun ri segera berangkat ke sumah sakit.
-keesokan harinya-
“Eunri ah, akhirnya kau terbangun.” Ucapku kepada eunri”
Wajahnya masih sangat pucat, tapi ia sudah bisa tersenyum lagi.
“Ne oppa, aku selalu memdengar suaramu memanggilku. Kau sangat kangen padaku ya?” canda eunri.
“Ne, tentu saja aku kangen kamu. Aku ditinggal tidur selama 2 bulan. Aku kan pingin jalan-jalan denganmu lagi.”
“Mianhae oppa, aku membuatmu jadi sangat cemas.” Senyum eun ri kembali berkembang di wajahnya.
Aku segera memeliknya.
Aku benar-benar tidak ingin melepasnya.
“Mianhae eun ri. Jeongmal mianhae.” Bisikku di kupingnya.
-sebulan kemudian-
Hari ini eun ri sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Aku sengaja menjemputnya, walau keluarganya juga telah menjemputnya.
“Pagi eun ri ku. Sudah siap pulang?” tanyaku padanya.
Ajumma dan ajjusi hanya tersenyum memandangku.
“Ne oppa. Kajja, kita pulang. Aku sudah bosan disini. Makanannya ga enak.” Jawab eunri dengan bercanda.
“Mwo? Masih untung kau diberi makan, kalau enggak, kau bisa tinggal lebih lama lagi disini.”
“Andweee! Aku tidak mau.”
“Hahahahaha” tawa lami semua meledak bersamaan.
Aku menyetir mobil ayah eun ri, karena aku sengaja tidak membawa kendaraan ke sini.
Sesampainya di rumah eun ri, aku segera membantu eun ri untuk menaruh barang-barang kekamarnya.
Aku menyuruh eun ri beristirahat.
Sambil menemani eunri istirahat, aku bercerita padanya tentang kejadian- kejadian di kampus selama ia koma.
Kami tertawa bersama.
Selama seminggu eunri istirahat dirumah.
Hari ini eunri sudah mulai masuk kuliah lagi.
Aku menjemputnya.
-kampus-
~Eun Ri POV~
“Eun ri ah, akhirnya kau masuk juga. Kami sangat kangen sama kamu.” Ucap yuri sambil berlari dan memelukku.
“Aish, aku susah napas nih. Klo begini caranya aku bisa mati saat ini juga.”
“Hahahaha… Benar itu.” Ri rin tertawa sangat kencang. “ Eun ri ah, kenapa kau lama sekali sih sadarnya? Klo kau belum sadar juga, mungkin sekarang eir mata si yuri udah abis.” Ucap ri rin.
“Aish, kau ini! Mau membuatku malu ya?” bentak yuri ke ri rin.
Aku dengar dari omma dan kyuhyun oppa, kalau yuri selalu menangis saat menjengukku di rumah sakit.
Yuri emang sangat lemah hatinya, makanya ia seperti itu. Dan yuri benar-benar saying padaku sebagai sahabatnya.
“Hahaha… Yuri ah, gomawo. Kau pasti sangat mengkhawatirkanku kan? Gomawo untuk kalian berdua yang selalu inget sama aku.” Kataku sambil tersenyum kepada mereka.
Mereka berdua merupakan bagian semangatku untuk hidup.
“Cheonmaneyo. Kau kan emang sahabat kami. Kami ga bisa begitu saja tidak memperdulikanmu, nanti siapa yang bakal membantu kami mengerjakan tugas?” jawab ri rin sambil bercanda.
“Wah, ternyata kau hanya ingin tugas gratisan ya?” jawabku sambil pura-pura cemberut.
“Hahahahaha…” tawa kami bertiga.
Oppa hanya mendengarkan kami mengobrol. Dia tau kalau aku kangen banget sama mereka.
~Eun Ri END POV~
Sepertinya hari pertama Eun ri di kampus berjalan lancar.
Dia tidak menampakkan gejala penyakitnya kambuh.
Aku sangat khawatir kejadian kemarin akan terjadi lagi.
“Kyuhyun, kau sedang menunggu eun ri?” t
tanya donghae yang tiba-tiba datang dari belakang.
“Ah, Ne. dia masih ada kelas, tapi katanya 20 menit lagi selesai. Kau mau kekanti?”
“Ne. kau ikut saja, ada yang lain di sana. Lagian masih 20 menit lagi sampai eun ri pulang kan?” donghae mengajakku.
“Ah, ok, aku ikut. Udah lama aku ga ketemu yang lain.”
“Kajja, aku sudah lapar.” Pinta donghae.
Ah, donghae ini emang ga pernah bisa menahan lapar ya?
Aku memutuskan untuk ikut ke kanti. Aku ingin mengobrol dengan teman-temanku.
Sejak aku tau eun ri masuk rumah sakit, aku selalu menungguinya.
Aku ga pernah lagi ngumpul dengan teman-teman ku.
Walaupun ketemu, paling hanya untuk sejedar say hay, atau membahas tugas.
-Kantin-
“Kyuhyunnie, aku dengar eun ri sudah kembali kuliah ya?” Tanya kibum.
Ia salah satu temanku yang cukup mengenal eun ri sepert donghae.
:Ne. sekarang aku sedang menunggu dia selesai kelas.”jawabku.
“Wah, kau jadi cowo takut pacar neh.” Ejek Heechul.
“Hahahahha….” Tawa merea semua meledak, tapi aku tidak melihat kibum dan donghae ikut tertawa. Karena donghae emang terlalu sibuk dengan makan siangnya, sedangkan kibum memang tidak ingin menertawakan hal ini sepertinya.
“Aku hanya ga ingin terjadi hal yang buruk lagi sama eun ri. Karena aku juga dia sampai koma selama 2 bulan.” Jawab ku.
“Mianhae kyuhyun ah. Kami ga bermaksud menyinggung hal itu.” Ucap sungmin tampak sedikit bersalah.
“Gwencana. Maap juga klo aku jadi tidak bisa berkumpul dengan kalian.”
Karena aku kangen mengobrol dengan mereka, aku jadi melupakan eun ri.
Drrrrttt… drrrrttt… drrrrttt…
Aku merasa hp ku bergetar dalam celanaku.
Ah, ternyata ada sebuah sms masuk.
Drrrrttt… drrrttt… drrrttt…
Ya ampun, beberapa sms masuk lagi.
Aku buka satu persatu yang ternyata dari eun ri.
“Oppa, aku sudah keluar kelas, kau dimana? Aku tunggu di taman samping ya.”
aku buka smsnya yang lain.
“Oppa, aku sudah menyuruh teman-teman ku pulang,. Tapi kau tidak datang juga.”
“Oppa, kau lama sekali. Dadaku sedikit sakit rasanya.”
“Oppa, aku sendirian sekarang di taman. Kau dimana? Kau sudah pulang?”
Satu persatu aku buka sms dari eun ri, saat aku lihat keterangan waktu kirim smsnya yang pertama, aku kaget, ternyata dari 45 menit yang lalu.
Astaga, eun ri sudah menunggu ku setengah jam lebih.
Aku langsung bangkit dan lari.
“ Maap teman-teman, eun ri udah keluar dari tadi. Aku harus ketaman, dia nungguin aku.”
“Babbo ya!” teriak donghae kepadaku.
Aku hanya tersenyum dan terus berlari.
To Be Continue....
Blog List
Thursday, January 13, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment